DONGENG:
HAL YANG MENARIK
DAN RELEVANSINYA DENGAN SITUASI SEKARANG
DAN RELEVANSINYA DENGAN SITUASI SEKARANG
Oleh
Yakino, S.Pd.
Yakino, S.Pd.
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PREMBUN
2012
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Kalian
sudah pernah kan membaca dongeng? Membaca dongeng ternyata banyak hal yang
menarik bukan? Baik itu isinya, peristiwanya, atau pun tokoh-tokohnya. Nah,
setelah kalian membaca dongeng, cobalah kalian hubung-hubungkan isinya atau
peristiwanya dengan keadaan saat ini. Kadang ada hubungannya dengan situasi
sekarang, bukan? Kalau ada berarti dongeng yang kalian baca ada relevansinya
dengan situasi sekarang.
Ketika
kalian mempelajari materi pada modul ini, ada dua nilai karakter yang harus
kalian kembangkan, yakni gemar membaca. Maksudnya setelah kalian selesai
mempelajari materi pada modul ini, kalian suka akan membaca dongeng. Selain itu,
nilai kejujuran, yakni sifat jujur/ketulusan hati, tidak berbohong.
Modul ini terdiri atas dua Kegiatan Belajar (KB) . Kegiatan belajar 1 hal menarik dalam
dongeng. Adapun
kegiatan belajar 2 relevansi
isi dongeng dengan situasi sekarang.
B. Peta
konsep
Hal Menarik dari Dongeng dan Relevansinya dengan situasi sekarang
a. Hal yang Menarik dari Dongeng
b. Relevansi Isi Dongeng dengan Situasi Sekarang
Hal Menarik dari Dongeng dan Relevansinya dengan situasi sekarang
a. Hal yang Menarik dari Dongeng
b. Relevansi Isi Dongeng dengan Situasi Sekarang
C. Prasarat
Sebelum kalian membaca modul ini, alangkah baiknya kalian membaca modul tentang hal yang
menarik dalam dongeng dan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.
Sebelum kalian membaca modul ini, alangkah baiknya kalian membaca modul tentang hal yang
menarik dalam dongeng dan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.
D. Petunjuk
Penggunaan
Modul
1. Penjelasan
untuk peserta didik
a. Bacalah
modul ini dari awal sampai akhir dengan seksama.
b.
Ulangi lagi jika kalian masih belum
memahaminya.
c.
Kerjakan
tugas, test formatif dan penilaian karakter tanpa melihat kembali
materi modul.
d.
Jangan melihat kunci jawaban sebelum
menyelesaikan semua soal.
e.
Jika menemukan kesulitan kalian
diperbolehkan bertanya kepada teman.
f.
Laporkan kemajuan kalian kepada guru
sebelum melanjutkan ke modul berikutnya.
2.
Peran Guru
Jika
mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini kalian diperbolehkan bertanya
kepada guru
E. Standar
Kompetensi
Aspek mendengarkan: Mengapresiasi
dongeng yang diperdengarkan
F. Kompetensi
dasar
1.
Menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan
2. Menunjukkan relevansi isi dongeng yang diperdengarkan
dengan
situasi
sekarang
G. Nilai
karakter yang dikembangkan
Setelah membaca modul
ini diharapkan kalian dapat
menumbuhkan karakter gemar membaca dongeng.
H. Tujuan
akhir
Setelah membaca modul ini,
diharapkan kalian mampu memahami dan
menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan juga mampu
menunjukkan relevansi isi dongeng yang diperdengarkan dengan situasi sekarang.
II.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Kegiatan
Belajar 1 :
Menemukan Hal yang Menarik
dari Dongeng yang Diperdengarkan
1.
Tujuan
kegiatan pembelajaran
Setelah membaca modul
ini, peserta didik diharapkan dapat :
a. menemukan ide-ide
menarik dalam dongeng
b. merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng
2.
Uraian
materi
Menemukan Hal-hal yang Menarik dari
Dongeng
yang diperdengarkan
Dongeng
adalah bentuk cerita pendek kolektif kesusastraan lisan. Disebut karya kolektif
karena dongeng itu bersifat anonim atau tanpa pengarang atau milik bersama.
Dongeng merupakan cerita yang dipopulerkan oleh masyarakat dari mulud ke mulud.
Karena dongeng diceritakan oleh banyak orang sehingga banyak versi cerita.
Kalian pasti senang jika mendengarkan dongeng
karena banyak hal menarik dari dongeng tersebut. Hal-hal menarik dari sebuah
dongeng terletak pada perubahan nasib pelakunya, konflik yang terjadi,
peristiwanya, tokoh-tokohnya, watak sang tokoh, temanya dan amanat yang dapat
diambil sebagai suatu nilai didik.
Dilihat
dari jenisnya, dongeng terdiri atas:
a. Sage, yaitu dongeng yang berisi
cerita kepahlawanan.
b. Myte, yaitu dongeng yang menceritakan
roh halus.
c. Parabel, yaitu dongeng yang berisi
perumpamaan atau kiasan yang bersifat
mendidik.
d. Legenda, yaitu dongeng yang
menceritakan asal mula suatu tempat.
e. Fabel, yaitu dongeng yang
tokoh-tokohnya binatang yang bisa berbicara
layaknya manusia.
Bacalah
dongeng berikut ini dengan saksama!
Legenda Kota Surabaya
Dahulu di lautan luas sering terjadi
perkelahian antara ikan hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena
berebut mangsa. Kedua-duanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas, sama-sama
cerdik, sama-sama ganas, dan sama-sama rakus. Sudah berkali-kali mereka
berkelahi belum ada yang menang dan kalah. Akhirnya mereka mengadakan kesepakatan.
“Aku bosan terus-menerus berkelahi,
Buaya, “kata ikan Sura.
“Aku juga, Sura. Apa yang harus kita lakukan
agar kita tidak lagi berkelahi lagi?” tanya Buaya.
“Untuk mencegah perkelahian di antara
kita, sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku sepenuhnya
berkuasa di air dan harus memangsa apa yang di air, sedangkan kamu berkuasa di
daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan
dan air, kita tentukan, yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu
pasang surut.”
“Baik, aku setuju gagasanmu,” kata Buaya.
Dengan adanya pembagian wilayah
kekuasaan maka tidak ada perkelahian lagi di antara mereka. Keduanya telah
sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing.
Namun, pada suatu hari, ikan hiu Sura mencari
mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak
mengetahui. Mula-mula hal ini memang tidak ketahuan, tetapi pada suatu hari
Buaya memergoki perbuatan ikan hiu Sura ini. Tentu saja Buaya marah melihat
Sura melanggar janjinya.
“Hai, Sura, mengapa kau ingkar janji?”
“Ingkar janji? Bukannya sungai ini
berair? Bukankah aku sudah bilang bahwa aku adalah penguasa di air? Nah, sungai
ini kan ada airnya. Jadi, ya termasuk daerah kekuasaanku!”
“Apa? Sungai ini kan letaknya di darat,
sedangkan daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu adalah daerah
kekuasaanku!” Buaya ngotot.
“Tidak bisa. Aku kan tidak pernah bilang kalau
di air hanya air laut, tetapi juga air sungai,” jawab ikan hiu.
“Kau sengaja mengakaliku? Aku tak sebodoh yang
kau kira!” kata Buaya mulai marah.
“Aku tak peduli kau bodoh atau pintar,
yang penting air sungai dan air laut adalah kekuasaanku!” Sura tetap tak mau
kalah.
“Kalau begitu kamu memang bermaksud
membohongiku? Dengan demikian perjanjian kita batal! Siapa yang memiliki
kekuatan yang paling hebat, dialah yang akan menjadi penguasa tunggal!” kata
Buaya.
“Berkelahi lagi, siapa takut?” tantang
Sura.
Pertarungan sengit antara ikan hiu Sura
dan Buaya terjadi lagi. Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat. Saling
menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air
di sekitarnya menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka-luka kedua
binatang itu. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali.
Dalam pertarungan sengit ini, Buaya
mendapat gigitan ikan hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan, selanjutnya
ekornya itu terpaksa selalu membelok ke kiri. Sementara ikan Sura juga tergigit
ekornya hingga hampir putus lalu ikan hiu Sura kembali ke lautan. Buaya puas telah
dapat mempertahankan daerahnya.
Pertarungan antara ikan hiu Sura dengan
Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama
Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peristiwa inilah
kemudian dibuat lambang Kota Madya Surabaya, yaitu gambar ikan Sura dan Buaya.
Berdasarkan dongeng tersebut ada
beberapa hal yang menarik, misalnya:
a. Ikan hiu
Sura dan Buaya berkelahi memperebutkan wilayah kekuasaan layaknya manusia.
b. Hewan bisa bicara layaknya manusia.
3.
Tugas
Bacalah
dongeng lalu tulislah hal-hal yang menarik dalam dongeng tersebut pada tabel
berikut!
NO.
|
JUDUL
DONGENG
|
HAL
YANG MENARIK
|
4. Rangkuman
a. Dongeng adalah bentuk cerita pendek kolektif
kesusastraan lisan.
b. Dilihat dari jenisnya dongeng ada yang disebut
sage, myte, parabel, legenda, dan fabel.
c. Hal-hal menarik dari sebuah dongeng terletak pada perubahan
nasib pelakunya, konflik yang terjadi, peristiwanya, tokoh-tokohnya, watak sang
tokoh, temanya dan amanat yang dapat diambil sebagai suatu nilai didik.
5. Test Formatif
Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan benar, kemudian cocokkan dengan jawaban yang ada!
a) Mengapa dongeng disebut karya kolektif?
b) Bacalah penggalan dongeng berikut ini!
….Dengan adanya pembagian wilayah
kekuasaan maka tidak ada perkelahian lagi di antara mereka. Keduanya telah
sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing. Namun, pada suatu hari, ikan
hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi
agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal ini memang tidak ketahuan, tetapi
pada suatu hari Buaya memergoki perbuatan ikan hiu Sura ini. Tentu saja Buaya
marah melihat Sura melanggar janjinya….
Termasuk
jenis dongeng apakah penggalan cerita tersebut?
c) Hal apakah
yang membuat penggalan dongeng tersebut menarik?
6. Penilaian
Karakter
Nyatakan
sikap kalian dengan memberikan pernyataan setuju, kurang setuju dan tidak
setuju pada
kolom yang sudah disediakan dengan memberi tanda (√)!
Angket Penilaian tentang Karakter
Gemar Membaca dan Jujur
NO
|
PERNYATAAN
|
SIKAP/PERILAKU
|
||
Setuju
|
Kurang Setuju
|
Tidak Setuju
|
||
1.
|
Kebiasaan
membaca dongeng dapat menumbuhkan sikap gemar membaca (GM).
|
|||
2.
|
Dongeng
bertema kejujuran dapat menumbuhkan sikap jujur pada seseorang (J).
|
|||
3.
|
Dengan
membaca hidup terasa kurang indah (GM).
|
|||
4.
|
Kejujuran
seseorang tidak ada keterkaitan dengan membaca(J).
|
7. Kunci Jawaban
Test Formatif
No.
|
Kunci Jawaban
|
Skor maksimal
|
1.
|
Disebut karya
kolektif karena dongeng itu bersifat anonim atau tanpa pengarang atau milik
bersama
|
30
|
2.
|
Fabel
|
30
|
3.
|
a. Ikan hiu Sura dan Buaya berkelahi memperebutkan
wilayah kekuasaan layaknya manusia.
b. Hewan bisa bicara layaknya manusia.
|
40
|
Jumlah skor maksimal
|
100
|
8. Pedoman Penilaian
A.
Pedoman Penilaian Formatif
1.
Setelah
selesai mengerjakan soal cocokkan dengan kunci jawaban
2.
Hitung
skor perolehan dari setiap soal
3.
Hitung
skor maksimal yang diperoleh
4.
Hitung
nilai penguasaan modul dengan rumus, sebagai berikut :
Nilai = Skor
perolehan X 100
Skor maksimal
B. Pedoman
Pencapaian Nilai Karakter
Berikan skor pada
jawaban kalian:
1.
Apabila kalian menjawab nomor 1 dan 2, ketentuannya,
SS = 3, S = 2, TS = 1
2. Apabila
kalian menjawab nomor 3
dan 4,
ketentuannya,
SS = 1, S = 2, TS = 3
3.
Hitung berapa jumlah skor perolehan kalian, hitung dengan menggunakan rumus,
sebagai berikut :
Nilai
= skor perolehan X 100
skor maksimal
C. Tindak lanjut
1. Tentukan berapa tingkat
penguasaan materi pada KB tersebut dengan rumus berikut ini :
Arti
tingkat penguasaan yang kalian capai:
85% - 100% : Baik Sekali
75% - 84% : Baik
60% - 74% :
Cukup
50% - 59% :
Kurang
0% - 49% :
Jelek
2. Jika
kalian mencapai tingkat penguasaan 75% ke
atas, ”Bagus”, kalian dapat meneruskan kegiatan
belajar 2.
3. Sebaliknya, jika penguasaan kalian di bawah
75%, kalian harus mengulangi Kegiatan Belajar I,
khususnya
bagian yang belum kalian pahami, atau dapat diskusikan
dengan guru atau teman kalian.
B. Kegiatan Belajar
2 :
Relevansi Isi Dongeng dengan Kehidupan Sekarang
1.
Tujuan:
Setelah mempelajari
modul ini peserta didik dapat:
a. menemukan
isi dongeng yang diperdengarkan dengan baik dan benar.
b. merelevansikan isi dongeng dengan situasi sekarang dengan
baik dan benar.
2.
Uraian Materi
Relevansi Isi Dongeng
dengan Kehidupan Sekarang
Ketika kalian membaca dongeng, adakah
kejadian yang terjadi dalam dongeng tersebut dengan situasi sekarang? Tentu ada
kan? Misalnya, watak tokoh dalam dongeng yang baik hati. Sekarang juga masih
ada kan dengan orang yang baik hati? Coba kalian dengarkan penggalan dongeng
berikut.
Saat mendengar suara rintihan itu,
Tono segera mencarinya. Dia mendapati ada seorang nenek yang sedang kesakitan
karena terpeleset. Nenek yang rentah itu mengucapkan terima kasih begitu Tono
membantunya bangun dan mengobatinya.
Dari penggalan dongeng tersebut, kalian
dapat menemukan relevansi isi dongeng tersebut dengan situasi sekarang, bukan?
Misalnya, sifat si Tono yang menolong orang lain. Masih ada kan sekarang orang
yang mau menolong orang lain? Nah, berarti masih ada relevansi antara dongeng
dengan kehidupan sekarang.
3.
Tugas
Bacalah dongeng lalu tulislah relevansi
isi dongeng tersebut dengan situasi
sekarang pada tabel berikut!
NO.
|
JUDUL
DONGENG
|
RELEVANSI ISI DONGENG DENGAN SITUASI SEKARANG
|
4. Rangkuman
Isi dongeng biasanya memiliki relevansi atau
hubungan/keterkaitan dengan situasi sekarang.
Misalnya, watak tokohnya, sifat
tokohnya, dan sebagainya.
5. Test Formatif
Bacalah penggalan dongeng berikut lalu tulislah
relevansi isi dongeng dengan kehidupan sekarang!
….Dahulu kala, ada seorang pemuda
miskin yang bernama Taro. Ia bekerja untuk ladang orang lain dan tinggal
dilumbung rumah majikannya. Suatu hari, Taro pergi ke kuil untuk berdoa.
"Wahai, Dewa Rahmat! Aku telah bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi
kehidupanku tidak berkecukupan". "Tolonglah aku agar hidup
senang". Sejak saat itu setiap selesai bekerja, Taro pergi ke kuil. Suatu
malam, sesuatu yang aneh membangunkan Taro. Di sekitarnya menjadi bercahaya,
lalu muncul suara. "Taro, dengar baik-baik. Peliharalah baik-baik benda
yang pertama kali kau dapatkan esok hari. Itu akan membuatmu bahagia."….
6. Penilaian
Karakter
Nyatakan
sikap kalian dengan memberikan pernyataan setuju, kurang setuju dan tidak setuju
pada
kolom yang sudah disediakan dengan memberi tanda (√)!
Angket Penilaian tentang Karakter
Gemar Membaca dan Jujur
NO
|
PERNYATAAN
|
SIKAP/PERILAKU
|
||
Setuju
|
Kurang Setuju
|
Tidak Setuju
|
||
1.
|
Ketika
kalian membaca dongeng ada juga tokoh yang bersifat jahat (GM).
|
|||
2.
|
Di
zaman sekarang ini masih ada manusia yang sifatnya jahat (J).
|
|||
3.
|
Sifat
tokoh dalam dongeng yang kalian baca tidak ada hubungannya dengan sifat
manusia di masyarakat. (GM).
|
|||
4.
|
Relevansi
isi dongeng selalu bertolak belakang dengan kejadian nyata (J).
|
7. Kunci Jawaban
Test Formatif
No
|
Kunci Jawaban
|
Skor maksimal
|
1
|
Sekarang masih ada orang yang bekerja dengan
sungguh-sungguh, tapi kehidupannya tidak berkecukupan
|
25
|
2
|
Sekarang masih ada
orang miskin
|
25
|
3
|
Sekarang masih ada
orang yang bekerja pada majikannya.
|
25
|
4
|
Sekarang masih ada
orang yang berdoa pada Allah swt.
|
25
|
Jumlah skor maksimal
|
100
|
8. Pedoman Penilaian
A.
Pedoman Penilaian Formatif
1.
Setelah
selesai mengerjakan soal cocokkan dengan kunci jawaban
2.
Hitung
skor perolehan dari setiap soal
3.
Hitung
skor maksimal yang diperoleh
4.
Hitung
nilai penguasaan modul dengan rumus, sebagai berikut :
Nilai = Skor
perolehan X 100
Skor maksimal
B. Pedoman
Pencapaian Nilai Karakter
Berikan skor pada
jawaban kalian:
1.
Apabila kalian menjawab nomor 1 dan 2, ketentuannya,
SS = 3, S = 2, TS = 1
2. Apabila
kalian menjawab nomor 3
dan 4,
ketentuannya,
SS = 1, S = 2, TS = 3
3.
Hitung berapa jumlah skor perolehan kalian, hitung dengan menggunakan rumus,
sebagai berikut :
Nilai
= skor perolehan X 100
skor maksimal
C. Tindak lanjut
1. Tentukan berapa tingkat
penguasaan materi pada KB tersebut dengan rumus berikut ini :
Arti
tingkat penguasaan yang kalian capai:
85% - 100% : Baik Sekali
75% - 84% : Baik
60% - 74% :
Cukup
50% - 59% :
Kurang
0% - 49% :
Jelek
2. Jika
kalian mencapai tingkat penguasaan 75% ke
atas, ”Bagus”, kalian dapat meneruskan kegiatan
belajar 2.
3. Sebaliknya, jika penguasaan kalian di bawah
75%, kalian harus mengulangi Kegiatan Belajar I,
khususnya
bagian yang belum kalian pahami, atau dapat diskusikan
dengan guru atau teman kalian.
III.
PENUTUP
A. Mutiara
Hikmah
Membaca adalah ilmu. Ilmu adalah tumpuan untuk tindakan bijaksana
Membaca adalah ilmu. Ilmu adalah tumpuan untuk tindakan bijaksana
B. Daftar Pustaka
Anindyarini,
Atikah, dkk. 2008. Bahasa Indonesia
untuk SMP/MTs Kelas 7.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Romiyatun,dkk. 2008. Bahasa Indonesia Jendela Ilmu Pengetahuan.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Sutarmo,dkk. 2008. Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku.
Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
C. Glosarium
Legenda : cerita rakyat pada zaman dahulu yang
ada hubungannya dengan peristiwa sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar